Monday, February 14, 2011 | By: Fazil'store

JENIS-JENIS WARNA


Warna Asas

Tiga warna asas. Dari kiri: Merah,Biru,kuning
warna asas merupakan warna-warna yang paling hebat kuasanya. Ia merupakan warna yang utama dalam pembentukan warna-warna yang lebih pelbagai. Warna asas juga dikenali sebagai warna primer. warna asas terdiri daripada 3 warna iaitu:
  • Merah
  • Biru
  • Kuning

Warna Sekunder

Warna Sekunder ialah warna yang terhasil daripada campuran dua warna asas. tiga warna sekunder tersebut ialah:

Warna Asas 1CampuranWarna Asas 2Hasil Warna
Merah+KuningJingga
Kuning+BiruHijau
Biru+MerahUngu

[]Warna Tertier

Campuran satu warna asas dengan warna sekunder di sebelahnya. Warna tertier terdiri daripada 6 warna.
Warna AsasCampuranWarna SekunderHasil Warna
Kuning+HijauKuning Hijau
Kuning+JinggaKuning Jingga
Merah+JinggaMerah Jingga
Merah+UnguMerah Ungu
Biru+UnguBiru Ungu
Biru+HijauBiru Hijau


Sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Warna
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Sunday, February 13, 2011 | By: Fazil'store

LOGO


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

SEJARAH LOGO


Asal usul taiplogo berasal semenjak abad Ke-19, apabila pengilangan barangan perdagangan menjadi penting. Perindustrian cara baru membenarkan pengeluaran yang tinggi berbanding semasa barangan diperbuat dengan tangan. Barangan baru telah diagihkan ke kawasan geografi yang luas, termasuk di luar negara. Peserta-peserta baru muncul dari masa ke masa, dan tawaran barangan yang sama jenis meningkat dengan giatnya. Pada masa itu, sebahagian besar penduduk masih buta huruf. Pemimpin industri tidak lama kemudian menyedari bahawa orang awam tidak dapat membezakan dengan mudah barangan mereka berbanding barangan yang sama dari pesaing-pesaing mereka. Semakin banyak pengeluar menggunakan simbol, tanda atau lambang pada keluaran masing-masing agar semua pembeli boleh mengenal pasti dengan mudah barangan yang mereka mahu.
Pengilang kemudiannya mula meletakkan nama syarikat atau barangan pada tanda mereka. Nama ini kerap kali dibentuk dalam satu cara yang tertentu oleh setiap pengeluar, ini kemudiannya digabungkan dengan taiplogo, yang buat pertama kalinya menggunakan tanda dan nama, menjadi sangat popular. Pada seberapa dekad terakhir, bila logo baru sedang direka, pemilik, pengiklanan profesional, dan pereka grafik selalu cuba mewujudkan satu tanda atau lambang yang digabungkan bersama-sama dengan nama syarikat, barangan, atau perkhidmatan, akan muncul sebagai taiplogo.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

MAKSUD LOGO



Pada masa kini istilah 'logo' telah digunakan bagi menggambarkan isyarat, (emblem), (coat of arms), simbol dan juga bendera. Pada akhir rencana ini beberapa contoh jenis logo 'true' dipaparkan, yang secara amnya berbeza dengan emblem, atau tanda yang merangkumi jenis grafik bukan-teks. Emblem dengan kandungan bukan teks adalah dibezakan dengan yang jenis logo sebenarnya.
Sifat unik sesuatu jenislogo adalah penting bagi mengelakkan kekaburan dikalangan pelanggan, pembekal, pengguna, afliate, dan orang ramai. Sejauh mana sesuatu jenislogo mencapai matlamat ini, ia boleh berfungsi sebagai tanda dagang, dan boleh digunakan bagi mengenalpasti secara unik business, organisasi, peristiwa, produk, datau perkhidmatan. Apabila jenislogo direka, satu cara yang paling berkesan adalah mendaftarkannya sebagai tandadagang, agar pihak ketiga yang tidak sah tidak boleh menggunakannya, atau mengganggu pemilik menggunakannya. Sekiranya hak berkait dengan jenislogo diestablished dan dipertahankan dengan betul, ia mampu menjadi harta hakmilik intelektual (intellectual property) yang berharga.
Ramai orang menganggap sesuatu logo hanyalah satu simbol grafik atau tanda. Walau bagaimanapun, ini bukan definisi yang tepat bagi pereka grafik dan ahli profesional pengiklanan. Sesuatu logo terdiri daripada samada nama; atau nama dan lambang. Imej-imej di kanan ialah contoh bagi dua jenis logo tersebut.
Syarikat-syarikat besar membelanjakan beratus ribu dollar untuk mengemaskini dan mendirikan logo mereka, sementara perniagaan-perniagaan kecil menggunakan khidmat pereka grafik tempatan untuk membina logo korporat mereka.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

KALIGRAFI


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Jenis-jenis Kaligrafi



Judul artikel ini saya posting karena seringnya pertanyaan ini muncul ketika saya dan kawan sedang menulis atau mendapat order. Pertanyaan itu ada yang sekedar basa-basi, ada yang memang betul-betul ingin tahu untuk menambah wawasan tentang seni kaligrafi. Tentu saja materi ini bukan untuk para kaligrafer, tapi untuk yang masih belum tahu sama sekali bahwa ternyata tulisan arab itu (baca : kaligrafi) banyak macamnya. Apa saja itu? Nih berikut laporannya, kaya repoter aja.

Jenis-jenia tulisan kaligrafi sebenarnya banyak macamnya. Tapi yang paling dasar dan dianjurkan serta dikembangkan oleh para penulis kaligrafi terdiri dari 6 jenis, yaitu : 

1. Nasakh atau naskhi
Nasakh adalah salah satu jenis khat yang paling awal berkembang. Itu pertama kali diperkenalkan oleh seorang master kaligrafer bernama Imam Muqlah pada abad ke-10. Kemudian dikembangkan lagi oleh Ibnu Bawwab dan para kaligrafer lainnya ke dalam tulisan teks al Qur'an. Karena jenis ini relatif sangat mudah dibaca dan ditulis, maka tulisan ini paling banyak digunakan oleh para muslim dan orang Arab di belahan dunia.
Contoh

2.Tsuluts atau tsulutsy
Khat Tsuluts pertama kali dibuat pada abad ke-7 pada zaman khalifah Ummayah akan tetapi baru dikembangkan pada akhir abad ke-9. Kata Tsuluts berarti sepertiga, hal ini mungkin disebabkan karena tulisan ini memiliki ukuran lebih sepertiga dibandingkan dengan gaya tulisan lainnya. Walaupun tulisan ini jarang digunakan untuk tulisan Al Qur'an, tsuluts tetap sangat populer dan memegang peran penting terutama untuk tulisan hiasan/dekorasi, judul, dan kepala surat. Tulisan ini juga paling populer untuk dekorasi masjid, mushalla, dan produk kaligrafi lainnya
Contoh di bawah ini.

3. Diwani, ada 2 macam diwani 'aady dan diwani jaly
Tulisan ini berkembang luas di akhir abad ke-15 yang dipelopori oleh seorang kaligrafer Ibrahim Munif dari Turki. Dan mencapai puncaknya pada abad ke-17 atas jasa seorang kaligrafer terkenal yaitu Shala Pasha. Seperti tulisan riq'ah, diwani pernah menjadi tulisan favorit pada zaman kekaisaran Ottoman. Diwani Jaly adalah tulisan diwani yang bernuansa ornamen atau hiasan. Ia pertama kali dikembangkan oleh Hafiz Uthman.
Lihat contohnya di sini!

4. Ta'liq atau Farisi
Ta'liq artinya menggantung, karena tulisan gaya ini terkesan menggantung. Tulisan ini pertama kali dikembangkan oleh orang-orang Persia (Iran). Ta'liq disebut juga Farisi, termasuk gaya tulisan yang sederhana dan digunakan sejak awal abad ke-9. Abdul Hayy, seorang kaligrafer yang telah berperan besar di awal perkembangan tulisan ini. Dia termotivasi oleh Shah Ismail sebagai peletak dasar-dasar tulisan ta'liq. Gaya ini disukai oleh orang-orang Arab dan merupakan gaya tulisan kaligrafi asli bagi orang Persia, India, dan Turki.

Seorang kaligrafer Persia Mir Ali Sultan al-Tabrizi kemudian mengembangkan gaya ini lebih halus dan variatif menjadi Nasta'liq. Nasta'liq asal kata dari 'nasakh dan ta'liq'. Namun demikian para kaligrafer Turki, Persia tetap menggunakan tulisan ini pada momen-momen penting. Ta'liq dan nasta'liq biasa digunakan untuk penulisan literatur dan syair-syair tentang kepahlawanan, bukan untuk penulisan AlQur'an.
Contoh

5.Riq'ah atau riq'iy
Tulisan ini disebut juga dengan ruq'ah, yang dikembangkan dari nasakh dan tsuluts, namun ia tetap mimiliki ciri khas yang berbeda. Riq'ah lebih simpel dan sederhana, memiliki bentuk huruf tebal dengan batang huruf pendek dan huruf alif tidak pernah ditulis dengan berkepala.
Riq'ah dulu adalah tulisan favorit para kaligrafer Ottoman dan banyak mengalami pengembangan oleh Syakh Hamdullah al Amasi. Kemudian riq'ah banyak direvisi oleh para kaligrafer lainnya dan menjadi tulisan yang popluler dan dipakai secara luas di dunia Arab.
Lihat contohnya di sini!

6. Kufi
Kufi termasuk tulisan paling dominan pada zaman dahulu. Ia dibuat setelah berdirinya 2 kota muslim yaitu Basrah dan Kufah pada dekade kedua era Islam sekitar abad ke-8 Masehi. Ia memiliki bentuk huruf yang proporsional kaku dan persegi. Dari kata Kufah maka tulisan ini dikenal dengan Kufi.
Lihat contohnya di sini!

Keenam jenis tulisan ini yang sering diperlombakan pada kegiatan lomba kaligrafi baik di tingkat dunia maupun nasional. Termasuk di Indonesia, keenam jenis tulisan ini menjadi khat wajib dalam cabang kaligrafi untuk golongan naskah (penulisan buku) pada MTQ dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat nasional.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

FUNGSI KALIGRAFI



Keindahan huruf dan struktur kaligrafi menjadikannya sangat berfungsi dalam kehidupan individu maupun dalam sosial. Di antara fungsinya dalam kehidupan individu adalah sebagai berikut:
1.    Kaligrafi merupakan salah satu sarana komunikasi dan pendekatan antar manusia, karena besarnya hubungan tulis-menulis antar mereka dalam segala lapangan kehidupan.
2.    Kaligrafi merupakan sarana mencari rezeki, mengingat bahwa ia adalah seni yang berbobot nilai tinggi dengan kedudukan puncak yang pernah dicapai para ahlinya (seperti jabatan Perdana Menteri). Bagi seorang fakir, kaligrafi adalah uang, bagi seorang hartawan, ia adalah keindahan.
3.    Kaligrafi memiliki fungsi khusus bagi para pecintanya yang merasakan kenikmatan ruhani saat mengolah dan menciptakan tulisannya yang diibaratkan dengan telaga dalam.
4.  Sebagian apresiator merasakan kenikmatan memandang dan menelaahnya karena adanya unsur-unsur estetis pada huruf-huruf dan harakatnya. Kaligrafi menarik ekspresi, dicintai kalangan-kalangan tertentu dan umum. Untuk itulah, sebuah karya selalu mendampingi mereka di rumah dan tempat-tempat mereka bekerja, bahkan kemanapun mereka pergi.
Sementara, dalam kehidupan sosial berfungsi sebagai informasi, penghubung masyarakat yang merupakan bagian dari sarana peralihan kebudayaan dan peradaban, digunakan untuk penulisan mushaf Al-Qur’an, buku-buku pelajaran, majalah dan sebagainya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

MAKSUD KALIGRAFI


Maksud kaligrafi adalah tulisan indah. Penulis kaligrafi dikenali sebagai calligrapher atau dalam bahasa arab disebut al-khatat. Terdapat pelbagai jenis tulisan kaligrafi antaranya: tulisan Roman,Gothik dan Teks. Jenis-jenis tulisan khat adalah Kufi,Nasakh,Riq'a, Diwani Jali Thuluth Farsi Diwani dan Raihani.

Teringat lecturer saya di Uitm yang mengajar Kaligrafi Tuan Hj Hashim, dan lecturer tulisan khat Tuan Hj Idris Salam. dan tak lupa guru yang mengajar darjah 1 Cikgu Sara Terima kasih (saya dikenali sebagai guru tulisan cantik dari saya kecil hingga kini).
Kaligrafi rumi (rujukan)
 Tulisan Khat (Rujukan)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

TOKOH SENIMAN MALAYSIA



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

AWANG DAMIT AHMAD


MALAYSIAN CONTEMPORARY ARTIST

AWANG DAMIT AHMAD
Awang Damit Ahmad was born in Kuala Penyu, Sabah in 1956. He studied fine art at UITM (School of Art and Design of ITM) and was chosen as the best student in 1983. He furthered his studies in painting at the Catholic University of America in Washington DC in 1988 and was awarded a Master's Degree in Fine Art in 1990.

Awang now lectures in fine art at UITM. He has held positions as the Curator of the Art Gallery and Head of the Fine Arts Department before being appointed an Associate Professor in 2000.


IRAGA PERJALANAN UTARA II/08
Mixed On Canvas (2008) - 120cm x 120cm


IRAGA PERJALANAN UTARA YANG RAPUH DAN TERHAKIS
Mixed On Canvas (2008) - 100.5cm x 100.5cm


IRAGA SESAUK SERIES I/08
Mixed On Canvas (2008) - 61cm x 61cm

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

SYED AHMAD JAMAL


SYED AHMAD JAMAL, THE MALAYSIAN NATIONAL ART LAUREATE



Dato' Syed Ahmad Jamal was born in Bandar Maharani, Muar, Johor in 1929. He received his primary and secondary education in the Malay and English medium respectively in Johor Bharu. His higher education was gained abroad - Chelsea School of Art (1951-1955), Institute of Education, London University (1955-1956), School of Art Institute Chicago (1963-1964) and University of Hawaai, Honolulu (1973-1974). Dato Syed Ahmad Jamal, the Malaysian National Art Laureate, has won acclaim and prizes locally and internationally. He won 1st prize in the Johor Art exhibition (1950), Summer Competition - Chelsea School of Art London (1954), Federation Art Competition - Kuala Lumpur (1962), and the National Bank of Malaysia Mural Competition. Dato' Syed Ahmad Jamal has contributed greatly towards Malaysian Art - in his teachings, writing and role as art curator, his service as as board member and committee members of art related organistions, particularly that of the Malaysian National Art Gallery. For his vast contribution, Dato Syed Ahmad Jamal was awarded the National Art Award in 1995 by the Malaysian Government, which honours him as a National Artist.

SIDANG ROH


MANDI LAUT


KG SUNGAI CINCIN


HARAPAN


JENDELA DI ANGKASA


CHAIRIL ANWAR


DUEL IN THE SNOW


BATTERSEA PARK II


CATCH A FALLING STAR

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Sejarah Seni Visual Malaysia

Terdapat kepercayaan bahawa pengembara- pengembara Eropah dan Inggeris telah meminta pelukis-pelukis negeri-negeri Selat yang berketurunan Cina atau Melayu untuk melukis gambaran kehidupan tempatan yang bermotifkan flora dan fauna. Ini disebabkan oleh minat mereka atau sebagai rekod sejarah. Lukisan-lukisan dan catan-catan tersebut banyak ditempah oleh pegawai-pegawai Syarikat Hindia Timur yang ditempatkan di Malaya.
Pihak Inggeris telah memperkenalkan genre lukisan/ catan lanskap dalam aliran Realisme, zaman Pre-Raphelites, Turner dan Constable. Ini telah berterusan sehingga abad ke 19 apabile Seni Eropah terutamanya Seni Perancis mula memberi kesannya kepada seluruh rantau dengan pergerakan-pergerakan seni seperti aliran Impresionisme, Kubisme, Surealisme, Futurisme dan Konstruktivisme.
Sumbangan golongan Cina kepada perkembangan seni Malaysia dan Singapura berpunca daripada pendatang dan pelawat Cina seperti Xu Beihong yang telah bermastautin di Pulau Pinang untuk beberapa tahun. Mereka juga telah berkunjung ke Singapura untuk sesuatu jangka masa. Mereka telah menerima pendidikan dalam lukisan berus Cina dan kaligrafi di China.
Pada mulanya halatuju penghijrah-penghijrah awal dari China adalah untuk mencari sara hidup. Seni halus tidak pernah difikirkan . Hanya selepas mereka bertapak kukuh dan berjaya dalam kehidupan, barulah terdapat beberapa penghijrahan berdasarkan kretiviti artistik mereka. Terdapat yang terlibat dalam pendidikan Seni dan ada pula yang menjadi pelukis amatur. Antara yang berjaya dalam bidang seni ialah Lee Kah Yeow, Wang Yau, Reverend Chuk Mor, Reverend Pak Yuen, Chai Horng, Chung Hong Kong dan Zhen Wei Sin. Kesimpulannya pada awal tahu 1920an terdapat pelukis yang mempamerkan hasil karyanya. Pameran seni lukis yang terawal di singapura ialah pameran Lian Xiao Oh pada tahun 1924. Disusuli pula dengan pameran pastel He Qui Qo pada tahun 1926.
Aktiviti-aktiviti seni yang awal di Pulau Pinang bermula apabila pengasasan Pulau Pinang pada tahun 1786 oleh Sir Francis Light di bawah Syarikat Hindia timur. Pelukis-pelukis Inggeris yang tinggal di Pulau Pinang gemar melukis pemandangan laut dan keindahan alam semulajadi pulau itu. Kemungkinan terdapat pelukis tempatan yang membekalkan lukisan-lukisan kepada para penaung Syarikat Peniagaan Eropah.
Perkembangan seni lukis moden boleh dikesan sehingga tanuh 1920an semasa kumpulan penang Impressionist ditubuhkan. Kumpulan ini terdiri daripada ekspatriat Eropah yang kebanyakannya merupakan surirumah bangsa Inggeris. Disebabkan sikap-sikap kolonialistik pada masa itu, pelukis-pelukis tempatan Pulau Pinang tidak dibenarkan menyertai Penang Impressionist. Dua orang pelukis tempatan yang diterima menganggotainya ialah Puan Lim Cheng Kung dan Abullah Ariff. Abdullah Arif diterima dalam kumpulan itu kerana perkhidmatan beliau sebagai pendidik seni diperlukan, manakala Puan Lim pula isteri seorang jutawan yang dapat memberi sokongan kewangan.
Tahun 1920an merupakan peringkat yang penting dalam sejarah seni lukis Pulau Pinang. Yong Mun Seng telah datang ke Pulau Pinang dari Singapura dan mendirikan studio seninya. Pelukis pertama yang mengadakan pameran seni lukis di Malaysia adalah Ooi Hwa yang telah mempamerkan karya-karyanya di Pulau Pinang pada tahun 1927. Ooi Hwa dan Lee Cheng Yong mungkin merupakan pelukis pertama yang pergi ke luar negeri untuk mempelajari seni di Akademi Seni Halus Shanghai. SITC (Sultan Idris Training College) ditubuhkan pada tahun 1922. Mata pelajaran Pendidikan Seni diajar di samping subjek-subjek lain. Komponen subjek Pendidikan Seni diajar bersama-sama dengan pertukangan tangan seperti membuat bakul dan lain-lain seni pertukangan rakyat ketika itu.
Sukatan Pelajaran yang digunakan adalah pelajaran menggunakan mengkuang untuk membuat bakul bagi tahun pertama. Mereka dikehendaki mencipta corak-corak baru dengan menggunakan rotan dan buluh. Kerja-kerja tahun pertama disambung pada tahun ke dua dan penggunaan rotan dan buluh adalah lebih meluas lagi pada tahun ke tiga. Buku teks yang digunakan ialah ’Kitab Rajah-rajah Anyaman’ oleh guru anyaman Mr. W. Olaguera.
Penuntut-penuntut diberi pilihan untuk pertukangan kayu bagi melatih membuat perabot-perabot seperti meja kecil, almari buku, tongkat dan sebagainya. Dalam tempoh tiga tahun terdapat enam kelas pertukangan kayu. Pilihan seterusnya adalah menjilid buku di mana hanya sebahagian kecil penuntut tahun tiga sahaja yang mengikutinya. Menganyam jaring bagi permainan bola sepak, hoki dan bola tampar. Pertukangan tanah liat di mana hanya sebilangan penuntut sahaja dipilih untuk belajar membuat tempat bunga, periuk dan lain-lain daripada tanah liat.
Pada tahun 1935, sekumpulan pelukis di Singapura merupakan penuntut Sekolah Seni Halus Shanghai, Sekolah Seni Shanghai dan Universiti. Mereka telah menubuhkan Salon Art Studies Society yang kemudiannya ditukar kepada Persatuan Pelukis-pelukis Cina.
Persatuan ini menumpukan perhatian kepada perlaksaan pameran karya-karya pelukis asing, terutamanya karya pelukis-pelukis HongKong dan Cina. Pelukis tempatan turut diberi peluang untuk meluaskan pengalaman. Pameran tahunan mereka telah menjadi tradisi berterusan tanpa sebarang sekatan melainkan pada tahun-tahun peperangan 1942 hingga 1945. Ramai ahlinya merupakan staf Akademi Seni Halus Nanyang.
Akademi Seni Halus Nanyang diasaskan pada tahun 1938 oleh pengetuanya, Lim Hak Tai. Lim Hak Tai, seorang pelukis ternama dan berwawasan memperkembangkan kesenian dengan menubuhkan institusi yang pertama dan paling lama di Singapura. Di antara pelukis-pelukis terkenal yang menjadi tenaga pengajar ialah Cheong Soo pieng, Georgette Chen Li Ying, Chen Wen His dan Chen Chong Swee. Para pelukis ini telah datang ke Singapura selepas Perang Dunia ke Dua. Mereka dilatih di akademi-akademi Seni di Shanghai, kanton dan Amoy. Mereka juga didedahkan kepada pengaruh modenis aliran-aliran di Paris.
Pelukis-pelukis Nanyang memainkan peranan yang besar dalam perkembangan tradisi seni moden di Malaysia dan Singapura melalui aktiviti-aktiviti mereka. Mereka terkenal kerana menggabungkan konsep Barat dan Timur dalam hasil karya mereka, yang kemudiannya dikenali sebagai Nanyang. Apabila Cheng Yong kembali pada tahun 1932, beliau mengadakan pameran solo di Philomatic Union, Acheen Street. Pameran ini telah memberi kesedaran kepada pelukis-pelukis tempatan yang telah melukis bersendirian dan tidak sedar akan kewujudan pelukis-pelukis lain.
Pada tahun 1936, pelukis-pelukis Cina telah berkumpul di bawah pengaruh Yong Mun Sen, dan menubuhkan Kelab Seni Lukis Cina Pulau Pinang. Di antara pengasas kelab ini termasuklah Lee Cheng Yong sebagai Presiden, Yong Mun Seng sebagai Timbalan Presiden, Quan Kuan Sin sebagai setiausaha, Tay Hooi keat sebagai bendahari dan Kuo Ju Ping, Tan Seng Aun, Tan Gek Khean serta Wan Fee sebagai ahli jawatan kuasa. Mereka telah mengadakan Pameran seni dan Fotografi yang pertama. Kebanyakan karya yang dipamerkan adalah mengikut aliran Realisme Barat dan Post Impressionism di samping beberapa lukisan berus Cina tradisional. Pelukis-pelukis di seluruh Malaysia dan singapura telah diundang untuk menjayakan pameran ini. Pada tahun 1937, kumpulan Penang Impressionist yang mengadakan pameran tahunan secara tetap, telah menjemput ahli-ahli Kelab Seni Lukis Cina pulau Pinang. Jemputan ini amat menggalakkan pelukis-pelukis tempatan memberi sumbangan yang positif. Pameran ini merupakan pameran terakhir Penang Impressionist sebelum dibubarkan sebelum bermulanya Perang dunia Kedua. Kebanyakan ahlinya yang aktif telah pulang ke Eropah atau pun telah dipindahkan.
Kelab Seni Lukis Cina Pulau Pinang telah mengadakan dua atau tiga lagi pameran di bawah pimpinan Lim Cheng Ean (ayah P.G. Lim dan Lim Kean Siew, pengumpul karya seni) dan seterusnya dipimpin oleh Ong Keng Seng. Ketika peperangan, aktiviti-aktiviti pertubuhan terpaksa diberhentikan untuk sementara waktu kerana kawalan keselamatan yang dikenakan di kawasan desa dan pantai. Akhirnya, pertubuhan ini dibubarkan sebelum kemaraan jepun pada tahun 1941. Pada tahun 1949, persatuan seni Singapura telah ditubuhkan oleh beberapa ekspatriat seperti Dr. Gibson-Hill yang mengetuai Raffles Museum and Library, Richard Walker yang merupakan pengetua Seni Sekolah-sekolah Singapura, Francis Thomas iaitu guru Sekolah St Andrews, Suri Mohgani iaitu pelukis tempatan dan Liu Kang yang juga Presiden persatuan tersebut. Walau pun Liu Kang bukan seorang guru seni beliau disanjung tinggi sebagai pelukis yang cekap dan penglibatan aktifnya dalam Persatuan Pelukis Cina dan Persatuan Seni Singapura.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Sejarah Seni Visual Malaysia

Terdapat kepercayaan bahawa pengembara- pengembara Eropah dan Inggeris telah meminta pelukis-pelukis negeri-negeri Selat yang berketurunan Cina atau Melayu untuk melukis gambaran kehidupan tempatan yang bermotifkan flora dan fauna. Ini disebabkan oleh minat mereka atau sebagai rekod sejarah. Lukisan-lukisan dan catan-catan tersebut banyak ditempah oleh pegawai-pegawai Syarikat Hindia Timur yang ditempatkan di Malaya.

Pihak Inggeris telah memperkenalkan genre lukisan/ catan lanskap dalam aliran Realisme, zaman Pre-Raphelites, Turner dan Constable. Ini telah berterusan sehingga abad ke 19 apabile Seni Eropah terutamanya Seni Perancis mula memberi kesannya kepada seluruh rantau dengan pergerakan-pergerakan seni seperti aliran Impresionisme, Kubisme, Surealisme, Futurisme dan Konstruktivisme.
Sumbangan golongan Cina kepada perkembangan seni Malaysia dan Singapura berpunca daripada pendatang dan pelawat Cina seperti Xu Beihong yang telah bermastautin di Pulau Pinang untuk beberapa tahun. Mereka juga telah berkunjung ke Singapura untuk sesuatu jangka masa. Mereka telah menerima pendidikan dalam lukisan berus Cina dan kaligrafi di China.
Pada mulanya halatuju penghijrah-penghijrah awal dari China adalah untuk mencari sara hidup. Seni halus tidak pernah difikirkan . Hanya selepas mereka bertapak kukuh dan berjaya dalam kehidupan, barulah terdapat beberapa penghijrahan berdasarkan kretiviti artistik mereka. Terdapat yang terlibat dalam pendidikan Seni dan ada pula yang menjadi pelukis amatur. Antara yang berjaya dalam bidang seni ialah Lee Kah Yeow, Wang Yau, Reverend Chuk Mor, Reverend Pak Yuen, Chai Horng, Chung Hong Kong dan Zhen Wei Sin. Kesimpulannya pada awal tahu 1920an terdapat pelukis yang mempamerkan hasil karyanya. Pameran seni lukis yang terawal di singapura ialah pameran Lian Xiao Oh pada tahun 1924. Disusuli pula dengan pameran pastel He Qui Qo pada tahun 1926.
Aktiviti-aktiviti seni yang awal di Pulau Pinang bermula apabila pengasasan Pulau Pinang pada tahun 1786 oleh Sir Francis Light di bawah Syarikat Hindia timur. Pelukis-pelukis Inggeris yang tinggal di Pulau Pinang gemar melukis pemandangan laut dan keindahan alam semulajadi pulau itu. Kemungkinan terdapat pelukis tempatan yang membekalkan lukisan-lukisan kepada para penaung Syarikat Peniagaan Eropah.
Perkembangan seni lukis moden boleh dikesan sehingga tanuh 1920an semasa kumpulan penang Impressionist ditubuhkan. Kumpulan ini terdiri daripada ekspatriat Eropah yang kebanyakannya merupakan surirumah bangsa Inggeris. Disebabkan sikap-sikap kolonialistik pada masa itu, pelukis-pelukis tempatan Pulau Pinang tidak dibenarkan menyertai Penang Impressionist. Dua orang pelukis tempatan yang diterima menganggotainya ialah Puan Lim Cheng Kung dan Abullah Ariff. Abdullah Arif diterima dalam kumpulan itu kerana perkhidmatan beliau sebagai pendidik seni diperlukan, manakala Puan Lim pula isteri seorang jutawan yang dapat memberi sokongan kewangan.
Tahun 1920an merupakan peringkat yang penting dalam sejarah seni lukis Pulau Pinang. Yong Mun Seng telah datang ke Pulau Pinang dari Singapura dan mendirikan studio seninya. Pelukis pertama yang mengadakan pameran seni lukis di Malaysia adalah Ooi Hwa yang telah mempamerkan karya-karyanya di Pulau Pinang pada tahun 1927. Ooi Hwa dan Lee Cheng Yong mungkin merupakan pelukis pertama yang pergi ke luar negeri untuk mempelajari seni di Akademi Seni Halus Shanghai. SITC (Sultan Idris Training College) ditubuhkan pada tahun 1922. Mata pelajaran Pendidikan Seni diajar di samping subjek-subjek lain. Komponen subjek Pendidikan Seni diajar bersama-sama dengan pertukangan tangan seperti membuat bakul dan lain-lain seni pertukangan rakyat ketika itu.
Sukatan Pelajaran yang digunakan adalah pelajaran menggunakan mengkuang untuk membuat bakul bagi tahun pertama. Mereka dikehendaki mencipta corak-corak baru dengan menggunakan rotan dan buluh. Kerja-kerja tahun pertama disambung pada tahun ke dua dan penggunaan rotan dan buluh adalah lebih meluas lagi pada tahun ke tiga. Buku teks yang digunakan ialah ’Kitab Rajah-rajah Anyaman’ oleh guru anyaman Mr. W. Olaguera.
Penuntut-penuntut diberi pilihan untuk pertukangan kayu bagi melatih membuat perabot-perabot seperti meja kecil, almari buku, tongkat dan sebagainya. Dalam tempoh tiga tahun terdapat enam kelas pertukangan kayu. Pilihan seterusnya adalah menjilid buku di mana hanya sebahagian kecil penuntut tahun tiga sahaja yang mengikutinya. Menganyam jaring bagi permainan bola sepak, hoki dan bola tampar. Pertukangan tanah liat di mana hanya sebilangan penuntut sahaja dipilih untuk belajar membuat tempat bunga, periuk dan lain-lain daripada tanah liat.
Pada tahun 1935, sekumpulan pelukis di Singapura merupakan penuntut Sekolah Seni Halus Shanghai, Sekolah Seni Shanghai dan Universiti. Mereka telah menubuhkan Salon Art Studies Society yang kemudiannya ditukar kepada Persatuan Pelukis-pelukis Cina.
Persatuan ini menumpukan perhatian kepada perlaksaan pameran karya-karya pelukis asing, terutamanya karya pelukis-pelukis HongKong dan Cina. Pelukis tempatan turut diberi peluang untuk meluaskan pengalaman. Pameran tahunan mereka telah menjadi tradisi berterusan tanpa sebarang sekatan melainkan pada tahun-tahun peperangan 1942 hingga 1945. Ramai ahlinya merupakan staf Akademi Seni Halus Nanyang.
Akademi Seni Halus Nanyang diasaskan pada tahun 1938 oleh pengetuanya, Lim Hak Tai. Lim Hak Tai, seorang pelukis ternama dan berwawasan memperkembangkan kesenian dengan menubuhkan institusi yang pertama dan paling lama di Singapura. Di antara pelukis-pelukis terkenal yang menjadi tenaga pengajar ialah Cheong Soo pieng, Georgette Chen Li Ying, Chen Wen His dan Chen Chong Swee. Para pelukis ini telah datang ke Singapura selepas Perang Dunia ke Dua. Mereka dilatih di akademi-akademi Seni di Shanghai, kanton dan Amoy. Mereka juga didedahkan kepada pengaruh modenis aliran-aliran di Paris.
Pelukis-pelukis Nanyang memainkan peranan yang besar dalam perkembangan tradisi seni moden di Malaysia dan Singapura melalui aktiviti-aktiviti mereka. Mereka terkenal kerana menggabungkan konsep Barat dan Timur dalam hasil karya mereka, yang kemudiannya dikenali sebagai Nanyang. Apabila Cheng Yong kembali pada tahun 1932, beliau mengadakan pameran solo di Philomatic Union, Acheen Street. Pameran ini telah memberi kesedaran kepada pelukis-pelukis tempatan yang telah melukis bersendirian dan tidak sedar akan kewujudan pelukis-pelukis lain.
Pada tahun 1936, pelukis-pelukis Cina telah berkumpul di bawah pengaruh Yong Mun Sen, dan menubuhkan Kelab Seni Lukis Cina Pulau Pinang. Di antara pengasas kelab ini termasuklah Lee Cheng Yong sebagai Presiden, Yong Mun Seng sebagai Timbalan Presiden, Quan Kuan Sin sebagai setiausaha, Tay Hooi keat sebagai bendahari dan Kuo Ju Ping, Tan Seng Aun, Tan Gek Khean serta Wan Fee sebagai ahli jawatan kuasa. Mereka telah mengadakan Pameran seni dan Fotografi yang pertama. Kebanyakan karya yang dipamerkan adalah mengikut aliran Realisme Barat dan Post Impressionism di samping beberapa lukisan berus Cina tradisional. Pelukis-pelukis di seluruh Malaysia dan singapura telah diundang untuk menjayakan pameran ini. Pada tahun 1937, kumpulan Penang Impressionist yang mengadakan pameran tahunan secara tetap, telah menjemput ahli-ahli Kelab Seni Lukis Cina pulau Pinang. Jemputan ini amat menggalakkan pelukis-pelukis tempatan memberi sumbangan yang positif. Pameran ini merupakan pameran terakhir Penang Impressionist sebelum dibubarkan sebelum bermulanya Perang dunia Kedua. Kebanyakan ahlinya yang aktif telah pulang ke Eropah atau pun telah dipindahkan.
Kelab Seni Lukis Cina Pulau Pinang telah mengadakan dua atau tiga lagi pameran di bawah pimpinan Lim Cheng Ean (ayah P.G. Lim dan Lim Kean Siew, pengumpul karya seni) dan seterusnya dipimpin oleh Ong Keng Seng. Ketika peperangan, aktiviti-aktiviti pertubuhan terpaksa diberhentikan untuk sementara waktu kerana kawalan keselamatan yang dikenakan di kawasan desa dan pantai. Akhirnya, pertubuhan ini dibubarkan sebelum kemaraan jepun pada tahun 1941. Pada tahun 1949, persatuan seni Singapura telah ditubuhkan oleh beberapa ekspatriat seperti Dr. Gibson-Hill yang mengetuai Raffles Museum and Library, Richard Walker yang merupakan pengetua Seni Sekolah-sekolah Singapura, Francis Thomas iaitu guru Sekolah St Andrews, Suri Mohgani iaitu pelukis tempatan dan Liu Kang yang juga Presiden persatuan tersebut. Walau pun Liu Kang bukan seorang guru seni beliau disanjung tinggi sebagai pelukis yang cekap dan penglibatan aktifnya dalam Persatuan Pelukis Cina dan Persatuan Seni Singapura.
SUMBER : http://www.senivisual.com/

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

GARISAN


DEFINISI
  • Garisan ialah kesan yang dihasilkan dengan menggunakan alat, instrumen, media atau bahan yang dimulakan daripada satu titik merentasi suatu permukaan atau sesuatu kawasan
JENIS-JENIS GARIS
  1. Garisan tebal

    Garis dihasilkan komputer
  2. Garisan nipis

    Garis dihasilkan komputer
  3. Garisan titik-titik
  4. Grisan beralun
  5. Garisan berbuli
  6. Garisan berlingkar
  7. Garisan zig-zag
  8. Garisan pancaran
  9. Garisan putus-putus
FUNGSI GARISAN
  1. Garisan melahirkan rupa

    Garis dan rupa
  2. Garisan melahirkan bentuk

    Garis menghasilkan bentuk

    Rupa menghasilkan bentuk
  3. Garisan mewujudkan ruang
  4. Garisan membentuk struktur dan bentuk
  5. Garisan menghasilkan jalinan

    Garis menghasilkan jalinan
  6. Garisan menghasilkan motof
  7. Grisan menimbulkan kesan ton

    Garis menghasilkan ton
  8. Garisan menunjukkan pergerakan

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

CETAKAN



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

JENIS-JENIS CETAKAN

(a) Cetakan Timbulan (Relief)
• Merupakan proses membuat cetakan dengan meletakkan dakwat atau warna pada permukaan tapak cetakan yang biasanya terdiri daripada blok kayu atau lino.
• Hasil permukaan acuan merupakan imej yang terhasil di permukaan kertas.
• Contoh cetakan jenis ini ialah:
(a) Cetakan Kayu
(b) Cetakan Lino
(c) Cetakan Kolograf
(d) Cetakan Kolaj

(b) Cetakan Stensil atau Skrin
• Cetakan ini memerlukan kain sutera (organdi) yang direnggangkan di atas pemidang kayu.
• Cetakan Sutera Saring / Stensil / Sarigrafi.
• Terdapat beberapa kaedah yang boleh digunakan dalam jenis cetakan ini iaitu:
(a) Kaedah Potongan Kertas Pendua
(b) Kaedah Filem Leker
(c) Kaedah Skrin Foto

(c) Cetakan Lithografi / Planograf / Cetakan datar
• Juga dikenali sebagai cetakan Plonografi.
• Cetakan datar menggunakan blok batu kapur sebagai blok persembahan imej.
• Teknik yang digunakan ialah teknik penolakan minyak dengan air.
• Kekalisan antara air dan minyak dapat menghasilkan cetakan seakanakan
lukisan pensil.
• Cetakan dibuat menggunakan mesin cetak.

(d) Cetakan Benaman (Intaglio)
• Berlawanan dengan cetakan timbulan. Bagi cetakan timbulan, dakwat atau pewarna di atas permukaan yang timbul manakala cetakan benaman pula dakwat atau warnanya di dalam ukiran turisan yang akan menjadi imej.
• Merupakan proses membuat cetakan melalui cara mengukir pada plat logam atau kayu dan meletakkan dakwat atau warna ke dalam hasil turisan.
Contoh cetakan jenis ini ialah:
(a) Kaedah Turisan (engraving)
(b) Kaedah Gurisan Asid (etching)
(c) Kaedah Akuantin (aquantint)
(d) Kaedah Mesotin (mezzotint)

(e) Cetakan Gurisan Asid
• Cetakan asid pertama kali digunakan pada awal kurun ke-16 selepas asid diketahui boleh digunakan untuk mengguris imej ke dalam kepingan logam.
• Rembrandt Van Rijn, Francisco Goya dan Pablo Picasso adalah antara artis yang menggunakan tekni ini untuk mencipta dan menghasilkan sebahagian daripada karya utama mereka.
• Corak gurisan yang dihasilkan diatas permukaan logam yang telah disapu dengan sejenis bahan yang kalis asid.
• Gurisan dibuat dengan jarum etching di atas permukaan logam.
• Mesin digunakan untuk menghasilkan cetakan jenis ini.

(f) Cetakan Kayu
• Kaedah yang paling awal digunakan.
• Muncul di Negeri China pada kurun ke-8.
• Berkembang ke Eropah sekitar tahun 1418 Masihi dan digunakan untuk mencetak rekaan pada kain. Kemudian, cetakan dikembangkan untuk kegunaan pendidikan, keagamaan, propaganda dan tekstil untuk pakaian.
• Cetakan berwarna diperkenalkan pada kurun ke-15 Masihi. Manakala pada kurun ke-16, cetakan muncul dan mencapai status sebagai satu bentuk seni yang penting dengan penghasilan karya Albrecht Durer dan karyawan Eropah.
• Di Malaysia, cetakan bermula dengan mencetak kain sarung.
• Kaedah yang mudah dan murah kerana peralatan senang didapati.
• Cara dan teknik sama dengan cetakan lino. Perbezaannya hanya cetakan kayu menggunakan kayu yang kesan cetakannya berira manakala cetakan lino menggunakan lino kesannya yang licin.
• Permukaan kayu yang berira ini membawa kesan yang tersendiri yang amat menarik. Oleh itu seorang pencetak dari Eropah, Edvard Munch amat suka menggunakan teknik ini.
Rajah 2.7: Contoh cetakan kayu

(g) Cetakan Lino
• Kaedah dan proses sama dengan cetakan kayu iaitu kaedah cetakan timbul.
• Bezanya hanya imej yang hendak di cetak di ukir dengan pahat pengukir di atas lino manakala kaedah cetakan kayu ukiran dibuat di atas blok kayu.

(h) Cetakan Lithografi
• Cetakan ini dicipta pada tahun 1798 oleh Aloys Senefelder.
• Pada tahun 1890-an, cetakan ini telah muncul dalam karya yang penuh artistik, iaitu dalam bentuk warna oleh Piere Bonnard dan Henri de Toulouse-Leutrec.
• Juga dikenali sebagai cetakan Plonografi.
• Cetakan datar menggunakan blok batu kapur sebagai blok persembahan imej.
• Teknik yang digunakan ialah teknik penolakan minyak dengan air.
• Kekalisan antara air dan minyak dapat menghasilkan cetakan seakan akan lukisan pensil.
• Cetakan dibuat menggunakan mesin cetak.

(i) Cetakan Sutera Saring
• Pada sekitar tahun 1930-an, beberapa artis Amerika Syarikat memulakan hasil karya mereka dengan menggunakan teknik cetakan ini.
• Juga dikenali sebagai cetakan stensil dan sarigrafi.
• Cetakan ini memerlukan kain sutera (organdi) yang diregangkan pada pemidang.
• Imejnya dihasilkan melalui keratan kertas pendua, filem leker atau skrin foto.
• Berbeza dengan cetakan lain, ia menggunakan sekuji untuk menyapu dakwat atau warna di atas permukaan kertas.
• Terdapat pelbagai kaedah stensil. Di antaranya ialah:
(a) Kaedah Potongan Kertas Pendua
(b) Kaedah Filem leker
(c) Kaedah Lilin
(d) Kaedah Sutera Saring

(j) Cetakan Stensil Kaedah Potongan Kertas Pendua
Kaedah ini ialah kaedah yang paling ringkas dan mudah. Sediakan sebuah pemidang skrin. Lukis dan gunting imej atas kertas pendua. Semasa mencetak, letakkan imej yang telah dipotong di atas kertas permukaan dasar yang hendak dicetak. Pemidang skrin diletakkan di atasnya sebelum dituangkan dakwat atau warna. Gunakan sekuji untuk meratakan warna di atas pemidang skrin. Angkat perlahan-lahan pemidang skrin. Biasanya imej yang dipotong itu akan terlekat pada belakang pemidang skrin. Cetakan ini tidak boleh menghasilkan edisi yang banyak kerana kertas pendua yang dipotong itu akan lembap dan menyebabkan dakwat atau warna terkeluar. Sila rujuk rajah-rajah berikut:

(k) Cetakan Stensil Kaedah Filem Laker
Langkah 1 : Sediakan lakaran imej. Kemudian lukis imej pada muka belakang filem leker.
Langkah 2 : Potong dan keluarkan bahagian-bahagian yang hendak didakwatkan atau diwarnakan dengan pisau pemotong NT. Filem leker ini mempunyai dua lapisan. Satu lapisan berlilin dan satu lapisan kertas biasa. Bahagian yang dipotong ialah bahagian yang berlilin.
Langkah 3 : Setelah selesai mengeluarkan bahagian yang ditembusi dakwat atau warna, kertas filem leker itu diletakkan di bawah pemidang yang telah tersedia dengan kain sutera. Kemudian, digosok dengan seterika elektrik yang sederhana panas. Semasa menggosok, bahagian yang berlilin (leker) akan melekat pada pemidang, sementara kertas biasa

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO